Saturday, July 18, 2009

labour of love


Apapun yang terjadi besok, teman-temanku... entah apakah album kita ini cuma laku 25 kopi yang mana 20 nya kita sendiri yang membeli... atau bisa menyaingi penjualan album Thriller nya almarhum Michael Jackson... It doesnt matter.

Yang penting proses, bukan hasil. Kata-kata itu begitu sering saya ucapkan sampai kalian tertawa mengejek setiap saya mengucapkannya. Dan proses yang kita lakukan saat ini bersama-sama lebih bernilai bagi saya dibanding uang maupun statistik laporan penjualan kita besok.

Izinkan aku untuk sedikit bermenye-menye, teman-temanku, karena kalian luar biasa. Kerja keras kalian untuk membantu lancarnya sebuah album dimana nama kalian hanya muncul di halaman "thanks to" dengan ukuran font 8 poin yang begitu kecil dan tak terbaca manula. Seorang sinis dapat berkata pada kalian "Apa untungnya? Ngga dapet duit ngga dapet nama?". Tapi kalian tau persis itu semenjak kalian menawarkan diri untuk membantu, bahwa tak ada materi dan pamor yang akan kalian dapatkan di sini. Kalian tau persis bahwa seorang saya bukanlah artis top yang akan membuat kalian tampak penting ketika berfoto bersama saya dan di tag di facebook. Toh kalian tetap membantu... dan tak hanya sedikit, namun banyak waktu ide dan usaha yang kalian tuangkan di sini. Di ruang stock yang kita sulap jadi kantor cilik nan nyaman ini dengan satu komputer lemot yang harus dipakai bergiliran.

Saya pun tau persis kalian bukan orang-orang dengan track record mengagumkan di industri musik. Sebagian dari kalian bahkan tak punya pengalaman di bidang bisnis musik baik skala kecil maupun raksasa. Namun bagi saya, passion kalian jauh lebih bernilai dibanding portfolio apapun.
Dan siapa bilang kalian tidak profesional? Kalian mengatur jadwal, menagih vendor produksi, mendesain merchandise, membuat strategi-strategi promo tanpa budget, (sebab budget adalah sesuatu yang kita tak punya), mengatur cash flow, mengupdate website, repot2 setiap sebelum manggung untuk memastikan bahwa kami personil band tidak usah pusing. Menghubungi semua kawan-kawan kalian yang kiranya dapat membantu. Memacu motor selesai kuliah untuk segera bekerja sampai tengah malam atau sampai pacar mulai uring-uringan. Menyelinap keluar bahkan membolos dari kantor kalian. Masih pula menawarkan "Apa lagi yang bisa kami bantu?"....

Ada drama-drama kecil di sana sini tentunya. Kadang jalan kita terhambat karena keterbatasan dana.
Kadang satu dua orang diantara kita sendiri sedang menjengkelkan. Lalu kita mengeluh "Ini harusnya udah selesai, tapi si anu lama banget ngasih itunya"...
Kadang kita berselisih pandangan "kebanyakan logo sponsor bikin desain jadi jelek"
"tapi ini promo, kita butuh media partner"
Kadang ada pula satu dua kali kalian merasa kerja kalian tidak diapresiasi "udah capek-capek ngambil naik motor, mbok ya dia bilang makasih." atau "Kenapa sih si anu tuh maunya tau beres aja."
Itu sangat manusiawi. Toh di akhir hari kita selalu tertawa lagi.

Teman-teman, saya tak tau di mana harus mulai berterimakasih. Yang bisa saya lakukan hanya selalu disini bersama kalian, setiap hari, mengerjakan semuanya bersama-sama. Dari nol sampai titik akhir.
Siapa yang tau, apabila suatu hari nanti kita terpisah di jalan...dan kemudian kamu ke arahmu dan aku ke arahku, moga-moga dengan cara yang beradab pula... selalu ingat bahwa pernah ada suatu masa dimana saya menuliskan ini sebagai rasa terimakasih, penghargaan dan cinta kalian atas uluran tangan kalian sekarang ini. dan saat ini, kalianlah alasan mengapa saya masih menolak untuk tenggelam dan karam hari ini.

I love you so much.

tika

2 comments: